Entri Populer

Minggu, 19 Februari 2012

Tugas Politik Pemerintahan Rusia

 






Tugas Politik Pemerintahan Rusia







Oleh
Arif Frastiawan S                 (090910101013)






JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2011
Dampak Terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917  terhadap Perpolitikan di Rusia

Sebelum mengulas judul diatas kita lihat terlebih dahulu bagaimana kronologi pergerakan revolusioner Rusia dan Faktor-faktor penyebab terjadinya revolusi rusia tahun 1917. Sebenarnya revolusi rusia 1917 merupakan kelanjutan dari revolusi-revolusi yang telah terjadi sebelumnya.
Dibahas terlebih dahulu faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya revolusi Rusia 1917. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : Pemerintahan yang reaksioner oleh Tsar Nicolas II yang tidak memberikan hak-hak politik yang sebenarnya, walaupun sudah dibentuk Duma (dewan negara) namun Duma tidak sepenuhnya benar-benar untuk memihak rakyat melainkan menjadi penasehat Tsar. Kedua adalah faktor susunan pemerintahan yang sangat buruk, tidak disusun secara rasional namun berdasarkan favoritisme dari Tsar itu sendiri.
Ketiga adalah faktor perbedaan sosial yang sangat mencolok, Tsar dan kaum bangsawan hidup dengan kemewahan sedangkan rakyat terutama kaum buruh dan petani hidup sangat sengsara. Faktor keempat adalah persoalan tanah yakni penguasaan tanah oleh para bangsawan, tanah-tanah yang diolah oleh petani dan seharusnya menjadi milik petani namun tetap dikuasai oleh kaum bangsawan. Kelima adalah faktor munculnya beberapa aliran yang menentang Tsar yakni dari kaum liberal dan sosialis.
Namun faktor yang masuk kategori paling mendorong terjadinya revolusi Rusia 1917 adalah bahaya kelaparan yang mengancam sekitar lima belas juta rakyat Rusia yang dimobilisasi untuk perang. Hal ini menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri maupun pertanian. Pertanian terbelengkai, ekonomi Negara kacau dan akibatnya bahaya kelaparan mengancam.
Pergerakan revolusioner di rusia dimulai sejak awal abad 19. Ditandai dengan adanya pergerakan secara umum untuk menentang kekaisaran Rusia yang dimotori  oleh kaum revolusioner dari beberapa kalangan, seperti para aktivis mahasiswa, petani, kelas-kelas pekerja perkotaan hingga kelompok-kelompok etnis minoritas di kekaisaran Rusia. Gerakan Revolusioner pertama ini dikenal dengan nama pemberontakan Desembris 1825. Tetapi gerakan revolusioner ini gagal dikarenakan tidak memiliki konsep serta pemimpin yang jelas serta tidak mendapat dukungan massa karena dianggap terlalu kebarat-baratan. Namun gerakan ini diyakini sebagai “intro” dari revolusi-revolusi besar berikutnya.
Gerakan revolusioner yang secara jelas terjadi yakni revolusi 1905-1907. Ini merupakan awal dari revolusi di Rusia. Revolusi ini dikenal dengan revolusi borjuasi-demokrat. Telah terjadi 2 peristiwa besar berdarah dalam revolusi ini akibat dari pembenturan antara Tsarisme dan kelompok revolusioner. Diawali dengan peristiwa “minggu berdarah” di Ibukota St-petersburg. Kemudian disusul beberapa pemogokan massal di berbagai kota besar oleh para pekerja sehingga memaksa dikeluarkannya manifesto 17 oktober.
Pergerakan revolusi mulai surut setelah terjadi pemberontakan bersenjata pada bulan Desember 1905 yang kemudian disusul dengan adanya pemilihan Duma Negara. Gelombang revolusi bergulung menuntut perubahan negara secara radikal. Penggulingan otokrasi dan pembentukan republik demokrasi, serta penghapusan struktur kelas bangsawan atau penguasa tanah menjadi agenda penting gerakan revolusi di Rusia.
Kelanjutan dari pergerakan revolusioner untuk menggulingkan kekuasaan monarkhi terjadi pada tahun 1917. Revolusi 1917 diawali dengan revolusi Februari 1917 yakni dikenal dengan revolusi Borjuasi-demokratis 1917. Revolusi ini telah mengakhiri kekuasaan monarkhi Rusia, memutus garis keturunan dinasti Rumanov, dan memberikan dasaran bagi kehidupan yang lebih demokratis sesuai tuntutan zaman di awal abad 20. Peristiwa-peristiwa penting yang menyebabkan revolusi Februari 1917 ini yakni adalah krisis baik di kalangan atas maupun masyarakat kelas bawah.
Pengumuman pemberhentian sekitar 30 ribu pekerja di petrogad tanggal 22 Februari menyebabkan terjadinya pemogokan besar-besaran di seluruh kota tersebut. Adanya pergerakan revlusi yang semakin masif akhirnya pada tanggal 2 Maret 1917 Tsar Nikolai II mengundurkan diri dari tahta Imperium Rusia sehingga terjadi kekosongan kekuasaan sehingga dibentuk organ kekuasaan yakni pemerintah sementara. Secara umum dapat disimpulkan bahwa revolusi Februari ini merupakan awal perkembangan demokrasi dan meruntuhkan kekuasaan monarkhi yang berabad-abad telah berlangsung di Rusia.
Eksistensi pemerintahan sementara ini tidak diakui oleh kalangan kekuatan kiri dewan pekerja dan prajurit petrogad yang masih menginginkan bergulirnya revolusi. Sehingga terjadi kekuasaan ganda dalam masa transisi di Rusia pada waktu itu. Kemudian kekuasaan ganda telah diakhiri dengan adanya goncangan aksi demonstrasi tanggal 3-4 Juni 1917 oleh para tentara, pelaut dan pekerja sehingga kembali dibentuk pemerintahan koalisi kedua dibawah pimpinan Aleksandr Kerensky.
Revolusi 1917 selanjutnya yakni revolusi Oktober yang dikenal dengan revolusi Bolshevik. Revolusi Oktober ini lebih tepat dikatakan sebagai pencerminan dari persaingan dua kubu yakni antara para politisi elit dari partai si Duma yang membentuk pemerintahan sementara dengan para pekerja dan prajurit yang bersama-sama membentuk Soviet Petrograd.
Revolusi oktober atas prakarsa Lenin yang bertolak dengan prinsip-prinsip Marx ditandai dengan penyerangan istana musim dingin oleh Bolshevik yang terlebih dulu telah menguasai objek-objek vital seperti jembatan, stasiun kereta api, pembangkit listrik, bank dan lain-lain. Tanggal 10 Oktober 1917 dikeluarkan sebuah resolusi oleh Komite sentral tentang pemberontakan senjata yang kemudian ditentang oleh Lenin. Kemudian 2 hari setelahnya dibentuklah Komite Militer-Revolusi (VRK) yang diketuai oleh Pavel Lazimir yang kenyataannya organisasi ini masih dibawah kendali Lev Trotsky.
Beberapa peristiwa penting dalam revolusi Oktober yakni antara lain kudeta Petrograd tanggal 25 Oktober 1917 yang kemudian berlanjut diumumkannya pemindahan kekuasaan dari Pemerintahan Sementara ke  Komite militer-Revolusi pimpinan Pavel Lazimir serta di umumkannya pula tuntutan rakyat yang berisi : pembentukan perdamaian yang demokratis, penghapusan kepemilikan tanah oleh tuan tanah, pengenalan kontrol pekerja atas produksi serta pembentukan Pmerintahan Soviet.
Peristiwa lainnya yakni Sidang Soviet seluruh-Rusia II, belangsung tanggal 25-27 Oktober 1917. Dalam sidang tersebut dibentuk pemerintahan Soviet yang dikenal dengan Soviet Komisaris Rakyat yang dipimpin oleh V.I Lenin sekaligus sebagai Kepala Negara. Dibentuk pula Komite Sentral Eksekutif Seluruh Rusia dengan ketuanya Lev kamenev sekaligus sebagai kepala Pemerintah. Selain itu sidang yang berlangsung selama 3 hari tersebut juga menghasilkan 2 dekrit penting yang menyangkut kebijakan domestik dan internasional yakni : Dekrit tentang Tanah (Zemlya ) dan Dekrit tentang Perdamaian (Mir).
            Bila kita cermati aktor penting dalam gerakan revolusioner Rusia ini adalah Bolshevik, maka dari itu alasan kenapa revolusi Oktober juga dikenal dengan revolusi bolshevik. Bolshevik merupakan fraksi terbesar dalam Partai Pekerja Sosial-Demokrat (RSDRP) yang memisahkan diri dan membentuk suatu partai tersendiri yakni RSDRP(B). Sandaran ideologi dari Bolshevik sendiri yakni Marxisme dan ajaran-ajaran Lenin. Bolshevik berkeyakinan bahwa revolusi harus terus dilakukan demi menyelesaikan pertentangan sosial yang terjadi di Rusia.
            Dalam revolusi Rusia pertama Bolshevik terlibat dalam upaya-upaya penggulingan kekaisaran Rusia baik secara legal maupun ilegal, berperan pula dalam berbagai pemberontakan serta menyuarakan program-programnya dalam organisasi-organisasi pekerja yang tersebar di seluruh negeri. Walaupun revolusi pertama mengalami kegagalan namun Bolshevik pantang menyerah dan justru menekankan adanya revolusi lanjutan dan persiapan gerakan revolusioner baik legal maupun ilegal.
            Dan nyatanya ambisi Bolshevik dapat terwujud pada revolusi Oktober 1917 yang dikenal juga revolusi Bolshevik atau revolusi proletar. Dimana kekuasaan berpindah tangan dari pemerintahan sementara ke tangan bolshevik. Dengan kekuasaan yang sudah ditangan ini Bolshevik terus menyebarkan revolusioner ke segala penjuru negeri dengan 2 cara yakni secara damai dan paksa. Gerakan  revolusioner secara paksa mendapat perlawanan keras dari beberapa pihak diantaranya pasukan Yungker di Moskow, serta bangsa Kosak di kota Don dan Ural selatan. Namun perlawanan tersebut dapat dilumpuhkan oleh kekuatan Bolshevik pada awal tahun 1918.
            Bolshevik meresmikan berdirinya Republik Soviet Rusia yang diplokamirkan pada waktu sidang II pada tanggal 7 November 1917 yang kemudian berubah nama menjadi RSFSR (Republik Soviet Sosialis Federasi Rusia). Bolshevik menyusun beberapa kebijakan politik maupun ekonomi untuk memperbaiki keadaan negara akibat dari revolusi dan perang.
            Program-program pembangunan Bolshevik antara lain : Nasionalisasi perbankan yakni penggabungan kedalam bank tunggal pemerintah, nasionalisasi trust yakni sindikat yang menguasai industri-industri besar, pembentukan kontrol pekerja atas produksi dan pembagian kerja untuk persiapan nasionalisasi industri dan perdagangan, pembentukan monopoli pemerintah atas perdagangan luar negeri, penyitaan tanah-tanah milik tuan tanah (nasionalisasi tanah) serta pembentukan Sovkhos (perekonomian Soviet) dari perkebunan-perkebunan sitaan milik tuan-tuan tanah yang berskala besar, mengejar ketertinggalan ekonomi negara dengan memacu perkembangan produksi ekonomi.
           

Dari keterangan dan penjelasan diatas saya menyimpulkan bahwa beberapa dampak dari revolusi Rusia tahun 1917 terhadap perpolitikan di Rusia antara lain :
Setelah Revolusi Februari 1917
1.      Berakhirnya kekuasaan Monarkhi Rusia yang telah berlangsung berabad-abad
2.      Memutus garis keturunan Dinasti Rumanov
3.      Terciptanya dasaran hidup demokratis sesuai tuntutan jaman di awal abad 20
4.      Terbentuknya dua kekuasaan ganda yakni organ kekuasaan dalam bentuk pemerintahan sementara dan Soviet petrograd yakni kristalisasi kekuatan kiri revolusioner yang masih menginginkan bergulirnya revolusi karena pemerintahan sementara tidak kunjung melakukan perubahan sesuai tuntutan rakyat
Setelah Revolusi Oktober 1917
1.      Berhasil direbutnya kekuasaan pemerintahan sementara oleh kaum Bolshevik
2.      Pembentukan dan peresmian Republik Soviet Rusia (RSFSR) oleh kaum Bolshevik
3.      Terbentuknya program-program pembangunan Ekonomi Bolshevik untuk memperbaiki keadaan Rusia akibat dari revolusi dan perang
4.      Dibuatnya Konstitusi baru karena perangkat hukum otokrasi yang lama sudah dianggap usang dan tidak sesuai dengan sistem pemerintahan yang berlangsung sekarang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar