Kliping
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perubahan
Sosial
Oleh
Arif
Frastiawan Singhan (090910101013)
JURUSAN ILMU
HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
JEMBER
2011
PERUBAHAN SOSIAL KARENA
KERJASAMA
KFC INDONESIA GO TO
ORGANIC TAHUN 2010
“Program ini merupakan
bagian dari pengembangan inovasi KFC dalam memberikan yang terbaik bagi
customer setianya, yaitu dengan menyajikan nasi yang lebih pulen, nikmat dan
bergizi yang berasal dari 100% beras organik premium RI 1,” kata Gandhi Lie,
General Manager Business Development
PT Fastfood Indonesia, Tbk. saat launching program tersebut di Kemang, Jakarta,
belum lama ini, seperti yang dirilis www.kfcindonesia.com belum lama ini.
Menurut Gandhi Lie, Program KFC Go
To Organic ini sebenarnya sudah dimulai pada April 2008 lalu pada store-store
KFC di wilayah Jawa Tengah, sebanyak 26 store karena daerah ini adalah sumber
pertanian di Indonesia.
Selain Jawa Tengah, saat ini, KFC
juga telah berhasil mengembangkan pemakaian beras organik ini pada
store-store-nya untuk wilayah Jakarta (79 store). Beras organik ini juga sudah
dapat dinikmati di KFC di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur
(Total: 208 store).
“Sebagai restoran cepat saji
(QSR/Quick Service Restaurant) terbesar di Indonesia dan yang pertama kali di
dunia (termasuk KFC di seluruh dunia), yang memakai 100% beras organik, secara
tidak langsung, KFC sebenarnya juga turut membantu meningkatkan taraf hidup
petani lokal di Indonesia dan membantu swasembada pangan untuk menghasilkan
beras nasional,” pungkas Gandhi Lie. (Alan Jehunat/www.kfcindonesia.com).
Analisis
Artikel
diatas menunjukkan bahwa di era globalisasi saat ini, banyak terjadi
perubahan-perubahan yang signifikan di dunia mencakup segala aspek kehidupan.
Khususnya dalam hal gaya hidup dimana sejak dulu gaya hidup yang terkenal
elegan dan modern selalu berkiblat pada gaya hidup barat atau pada orang-orang
barat yakni di kalangan masyarakat Amerika dan juga Eropa.
Namun setelah adanya arus
globalisasi yang sangat kuat, terutama dalam bentuk kerjasama ekonomi antar
negara. Mendorong suatu bentuk perubahan sosial yang sangat terlihat hasilnya dalam masyarakat khususnya
dalam masyarakat di negara Indonesia. Adanya kerjasama pemerintah negara-negara
dunia ketiga termasuk Indonesia dengan perusahaan-perusahaan Multinasional
(MNC) negara-negara maju seperti Amerika Serikat. misalnya
perusahaan-perusahaan Multinasional yang menjual produk-produk makanan cepat
saji.
Kentucky Fried Chicken (KFC)
misalnya, sebuah produk makanan cepat saji asal Amerika dalam bentuk ayam
goreng ini merupakan salah satu MNC yang menjalin kerjasama dengan pemerintah
Indonesia sehingga keberadaannya mulai tersebar di segala penjuru Indonesia.
Keberadaan MNC-MNC seperti KFC tersebut di Indonesia menyebabkan sebuah
perubahan sosial dalam masyarakat Indonesia dalam hal konsumsi publik. Masyarakat
Indonesia kini bisa mengkonsumsi makanan-makanan ala barat tersebut tanpa harus
pergi ke negara asalnya. Meskipun berlabel Internasional, namun konsumennya
tidak hanya terbatas bagi masyarakat ekonomi atas namun banyak dari kalangan
menengah ke bawah juga dapat mengkonsumsinya karena harganya memang terjangkau.
Produk-produk MNC tersebut lebih
banyak dipilih konsumen dalam hal ini yakni masyarakat Indonesia karena disamping
harganya masih terjangkau di sisi lain dengan mengkonsumsi produk MNC itu kesan
mewah juga dapat dirasakan oleh masyarakat karena produknya berasal dari negara
barat. Sehingga dapat terlihat realisasinya dari tahun ke tahun jumlah konsumen
semakin meningkat dengan berbagai macam inovasi terhadap produk yang
ditawarkan.
PERUBAHAN SOSIAL KARENA
PERSAINGAN (KOMPETISI)
Ponsel
China Makin Deras Masuk ke Indonesia
Kepala
Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo Gatot S Dewa Broto mengakui, pasca-berlakunya
ACFTA, permohonan sertifikasi perangkat telekomunikasi China kian membeludak.
"Jumlahnya banyak sekali," kata Gatot kepada Kontan, Rabu (24/2/2010).
Kemkominfo
mencatat, sejak 1 Januari 2010 hingga kemarin sudah terbit total 283 izin. Dari
jumlah itu, 185 izin di antaranya untuk perangkat-perangkat telekomunikasi asal
China. Nah, dari jumlah 185 izin itu, 99 sertifikasi di antaranya merupakan
sertifikasi perangkat (handset) ponsel. Mereknya macam-macam, seperti
Nexian, Ipphone, K-Touch, ZTE, Skyphone, Tiphone, Dezzo, dan GStar. Sisanya
aneka perangkat lain, mulai dari modem hingga wireless.
Di
luar itu, antrean pengajuan sertifikasi perangkat telekomunikasi China
mengular. Untuk pengajuan sertifikasi ponsel saja, jumlah antrean hingga
puluhan pengajuan. Sertifikasi ponsel memang diwajibkan oleh Peraturan Menteri
No 29/2008 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi. Aturan itu
mengatur bahwa sebelum beredar di Indonesia, masing-masing importir dan
prinsipal ponsel di Indonesia harus mengajukan permohonan sertifikasi.
Presiden
Direktur PT Telesindo Hengky Setiawan, distributor ponsel China merek Tiphone,
menyatakan, derasnya pengajuan sertifikasi itu tidak lepas dari potensi pasar
yang besar di Indonesia. "Kami saja
sejak Januari hingga saat ini sudah impor 200.000 unit ponsel Tiphone,"
katanya. Selain itu, konsumen lokal banyak yang membidik telepon harga murah.
Ponsel China, salah satunya. "Bayangkan, tipe ponsel qwerty model
BlackBerry dan iPhone bisa di atas Rp 6 juta per unit, tapi ponsel China bisa
Rp 600.000. Makanya pembeli berbondong-bondong," katanya.
Pasar
ponsel Indonesia memang gurih. Kementerian Perindustrian mencatat, hingga akhir
2009, ada 80 juta unit ponsel di Indonesia. Tahun lalu penjualan ponsel
mencapai 20 juta, dengan nilai 1,5 miliar dollar AS. Tahun ini, angka ini bisa
naik separuhnya. (Kontan/Danto)
Sumber
: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/02/25/08225338/Ponsel.China.Makin.Deras.Masuk.ke.Indonesia
Analisis
Kemajuan
IPTEK semakin pesat mengikuti perkembangan jaman. Alat komunikasi yang ada
semakin dibuat canggih. Telepon seluler misalnya, fungsi dari telepon seluler
dulunya bagi masyarakat adalah sebagai alat komunikasi antar individu baik
lisan maupun tulisan yang masing-masing individunya dipisahkan oleh jarak.
Namun, saat ini fungsi dari telepon seluler tersebut lebih dari yang disebutkan
dengan semakin lengkapnya fitur-fitur yang ditambahkan pada telepon seluler
saat ini. Sehingga tidak khayal jika saat ini banyak dikenal dengan sebutan
smartphone karena fitur-fitur canggih didalamnya.
Awalnya telepon seluler canggih atau
smartphone tersebut di produksi oleh merk-merk ponsel ternama asal
negara-negara besar terutama di eropa. Semakin canggih fitur-fitur dalam ponsel
yang ditawarkan maka semakin mahal pula harga ponsel tersebut. Sehingga
kebanyakan hanya masyarakat dengan kekuatan ekonomi atas yang menggunakannya.
Sedikit sekali masyarakat menengah ke bawah karena mereka mempertimbangkan
harga barang dengan kebutuhan akan ponsel tersebut.
Di sisi lain, dalam dunia bisnis
industri saat ini tentunya akan selalu mengalami yang namanya persaingan
bisnis. Dalam industri ponsel misalnya, bersamaan dengan munculnya negara Cina
yang notabene terkenal sebagai negara komunis namun kini telah menjadi salah
satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang kuat hingga saat ini. Cina
tidak mau kalah dengan perkembangan ekonomi yang terjadi di negara-negara besar
seperti Amerika dan negara-negara Eropa lainnya. Cina muncul sebagai negara
pesaing yang kuat bagi negara-negara barat tersebut dalam bidang ekonomi
tentunya.
Salah satu bidang ekonomi yang
dimaksud yakni persaingan dalam pembuatan ponsel-ponsel canggih yang diciptakan
oleh Cina dengan keistimewaan-keistimewaan yang dimilikinya. Ponsel produksi
Cina juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang bisa dibilang setara menyaingi
smartphone asal negara barat dan juga memiliki harga yang relatif murah ketika
sampai di pasaran. Di Indonesia misalnya, sebagai negara yang selalu menjadi
pasar dari negara-negara maju juga tidak luput dari tempat pemasaran dari
ponsel produk Cina ini. Produk-produk ponsel asal Cina ini bersaing dengan
smartphone-smartphone asal negara barat di pasaran masyarakat Indonesia dewasa
ini.
Persaingan produk ponsel canggih oleh
negara-negara maju di dunia menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat di
negara tempat dipasarkannya produk tersebut. Di Indonesia perubahan sosial
akibat persaingan produk ponsel tersebut dapat dirasakan hingga saat ini.
Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah konsumen terhadap ponsel canggih.
Perubahannya terletak pada jumlah konsumen saat ini yang cenderung lebih banyak
memilih ponsel buatan Cina daripada smartphone negara barat. Konsumen-konsumen
tersebut bahkan banyak berasal dari masyarakat kalangan menengah kebawah.
Kini masyarakat menengah ke bawah
juga dapat menggunakan ponsel canggih dengan fitur-fitur modern dengan membeli
ponsel produk Cina yang relatif sangat lebih murah dari harga smartphone buatan
negara barat. Harga murah namun fitur-fitur yang tidak kalah canggih yang
terdapat pada ponsel produk Cina menjadi pertimbangan sendiri masyarakat
Indonesia khususnya masyarakat menengah ke bawah dimana yag dulunya mereka
tidak dapat menjangkau dan mengkonsumsi ponsel-ponsel canggih tersebut namun
kini mereka akhirnya juga bisa mengkonsumsinya melalui ponsel produk Cina.
PERUBAHAN SOSIAL KARENA
KONFLIK
Gerakan
mahasiswa Indonesia 1998
Gerakan ini diawali dengan
terjadinya krisis moneter di pertengahan tahun 1997. Harga-harga kebutuhan
melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Tuntutan mundurnya
Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut,
gerakan mahasiswa dengan agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari
rakyat.
Gedung wakil rakyat, yaitu
Gedung DPR/MPR dan gedung-gedung DPRD di daerah, menjadi tujuan utama mahasiswa
dari berbagai kota di Indonesia. Seluruh elemen mahasiswa yang berbeda paham
dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan untuk menurunkan Soeharto. Organ
mahasiswa yang mencuat pada saat itu antara lain adalah FKSMJ dan Forum Kota
karena mempelopori pendudukan gedung DPR/MPR.
Perjuangan mahasiswa menuntut
lengsernya sang Presiden tercapai, tapi perjuangan ini harus melalui tragedi
Trisakti dan tragedi semanggi dengan gugurnya beberapa mahasiswa akibat
bentrokan dengan aparat militer bersenjata.
Analisis
Artikel
diatas menunjukkan kejadian yang bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia.
Sistem pemerintahan presiden Soeharto pada saat itu berhasil dilengserkan oleh
kekuatan pemuda yakni gerakan mahasiswa yang menuntut adanya perubahan di negara
Indonesia. Dapat dilihat demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa hingga ke
gedung DPR-RI tersebut, bertujuan guna menyampaikan aspirasi rakyat yang
menginginkan perubahan.
Keadaan
sosial masyarakat pada masa pemerintahan Soeharto sangat memprihatinkan. Hak
Asasi Manusia dirampas, masyarakat selalu berada dalam posisi tertekan oleh
rezim pemerintahan Soeharto. Seluruh kebijakan pemerintah dipaksakan untuk
selalu dipatuhi dan dijalankan oleh rakyat. Jika tercium bau pemberontakan atau
gerakan oposisi maka secara cepat akan diberantas dan dianggap musuh negara.
Rakyat
tidak memiliki kebebasan untuk beraspirasi, kendali pemerintah dan negara
berada di tangan presiden sepenuhnya. Penyelenggaraan negara sangat otoriter.
Hukum dikemudikan oleh penguasa. Hukum dijadikan alat oleh penguasa untuk
menjalankan pemerintahan. Kebebasan pers juga sangat terbatas. Terjadi
diskriminasi terhadap etnis Tiong-Hoa.
Keadaan-keadaan
memprihatinkan seperti itulah yang menyebabkan gerakan-gerakan mahasiswa
berujung demonstrasi besar-besaran. Terjadi konflik antara aparat militer
penguasa dengan mahasiswa pada saat demonstrasi terjadi hingga memakan banyak
korban. Namun akhirnya gerakan menuntut perubahan tersebut membuahkan hasil
dengan lengsernya Soeharto dari tampuk kekuasaan.
Perubahan
sosial yang terjadi kemudian ditandai dengan reformasi yang terjadi di negara
Indonesia. Tuntutan-tuntutan reformasi kini sudah dapat dirasakan. Pemerintahan
yang tertutup dan sentralistik, kini menjadi lebih terbuka dan desentralisasi
kekuasaan. Penyelenggaraan pemerintahan yang lebih demokratis, penegakkan hukum, kebebasan pers, serta sudah tidak terjadi lagi
diskriminasi terhadap salah satu etnis di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar